Selasa, 26 Agustus 2014

MAKALAH MANUSIA DAN PERADABAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia, masyarakat, dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam artinya yang utuh. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu, yang telah cukup lama, dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka, untuk menuju tujuan yang sama.
Setiap kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah di dalam bertindak dan berpikir, sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental, dan sebab itulah kebudayaan itu tidak dapat dilepaskan dengan individu dan masyarakat. 
            Pada masa sekarang istilah kebudayaan dan peradaban tidak mempunyai perbedaan atau batasan yang jelas. Pengertian yang umum dipakai yaitu bahwa peradaban adalah bagian dari kebudayaan yang bertujuan untuk memudahkan dan mensejahterakan hidup, misalnya :
·                     Ilmu teknik yang melahirkan alat-alat atau mesin-mesin untuk mempraktiskan, memberi kemudahan kepada manusia.
·                     Pulpen pengganti bulu sebagai pena yang memberi kemudahan.
            Hubungan antara keduanya ternyata menentukan pengertian perbedaan, yaitu ternyata manifestasi cara berpikir dan merasa untuk mempraktiskan dan memberikan kemudahan dalam kehidupan.
Dalam pembicaraan sehari-hari, amatlah mudah kita mengucapkan “kebudayaan” dan “peradaban”. Tetapi kalau ditanyakan pada kita, apakah itu kebudayaan, dan apakah itu peradaban, barulah disadari bahwa menyusun definisinya tidak semudah memakai kata nya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian manusia, kebudayaan dan peradaban?
2.      Apakah perbedaan antara kebudayaan dan peradaban?
3.      Apakah hubungan antara manusia dan peradaban?
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manusia, Kebudayaan dan Peradaban
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh, yang memiliki perasaan indrawi dan perasaan rohani.
            Kebudayaan berasal dari bahasa Latin “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan, atau segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sedangkan ditinjau dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
            C. Kluckhohn dan W.H Kelly merumuskan definisi tentang kebudayaan, yang berbunyi “Kebudayaan adalah pola untuk hidup yang tercipta dalam sejarah, yang explicit, implicit, rasional, irrasional yang terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman-pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia”.
            Peradaban berasal dari kata adab yang artinya kesopanan, kehormatan, budi bahasa, etiket, dan sebagainya. Peradaban merupakan tahap tertentu, dari kebudayaan yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat IPTEK yang telah maju.
B.     Perbedaan antara Kebudayaan dan Peradaban
            Menurut Koenjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan hasil budi dan karyanya itu.
            Sedangkan peradaban = civilization, biasanya dipakai untuk bagan-bagan dan unsur-unsur yang halus dan indah seperti kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan santun dan sistem pergaulan yang kompleks dalam suatu masyarakat dengan struktur yang kompleks. Peradaban sering pula dipakai untuk menyebutkan suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni rupa, dan sistem kenegaraan dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Peradaban hanya menekankan pada unsur tertentu, mungkin unsur akal (tingkat berpikir) mungkin unsur nurani (perasaan).
            Peradaban menurut konsep Barat lebih mengutamakan unsur akal (tingkat berpikir). Sedangkan peradaban menurut konsep Timur lebih mengutamakan unsur nurani (perasaan). Oleh sebab itu di kalangan orang Barat kemajuan IPTEK lebih dulu unggul dibandingkan dengan orang Timur. Benar menurut akal belum tentu baik dan belum tentu sesuai dengan hati nurani.
C.    Hakikat Hidup Manusia
            Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, dan makhluk sosial budaya. Sebagai makhluk sosial, manusia akan membentuk suatu masyarakat yang akan melahirkan suatu bentuk kebudayaan.
            Kebudayaan dapat diterima atau diperoleh dalam tiga bentuk, yaitu melalui pengalaman hidup saat menghadapi lingkungan, melalui pengalaman hidup sebagai makhluk sosial, dan melalui komunikasi simbolis (benda, tubuh, gerak tubuh, peristiwa, dan lain-lain).
            Setiap kebudayaan itu berbeda namun pada hakikatnya memiliki kesamaan yaitu :
1.                  terwujud dan tersalur lewat perilaku manusia.
2.                  sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti lahir.
3.                  diperlukan manusia yang diwujudkan melalui tingkah laku
4.                  berisikan aturan yang terdiri dari kewajiban tindakan yang diterima atau tidak, serta larangan dan pantangan.
D.    Peradaban dan Perubahan Sosial
            Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam hubungan interaksi yang meliputi berbagai kehidupan, sebagai akibat adanya dinamika anggota masyarakat yang telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat dan merupakan tuntutan dalam mencari kestabilan.
            Menurut Wilbert Moore, perubahan sosial sebagai perubahan struktur sosial, pola perilaku dan interaksi sosial. Keseimbangan sosial adalah syarat yang harus dipenuhi agar masyarakat berfungsi sebagaimana mestinya. Perubahan sosial berbeda dengan perubahan kebudayaan. Perubahan sosial contohnya adalah “perubahan peran istri dalam keluarga modern”. Sedangkan perubahan kebudayaan contohnya adalah “penemuan baru seperti radio, televisi, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi lembaga-lembaga sosial”.
            Teori perubahan sosial menurut Moore :
1.                  Evolusi Rektilinear yang sangat sederhana
2.                  Evolusi melalui tahap-tahap
3.                  Evolusi yang terjadi dengan tahap kelajuan yang tidak serasi
4.                  Evolusi bercabang yang mewujudkan perubahan
5.                  Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran jangka pendek
6.                  Siklus-siklus yang tidak mempunyai kecenderungan
7.                  Pertemuan logistis yang terbalik yang tergambar, angka motivasi
8.                  Pertumbuhan eksponarisial yang tergambar melalui tanda-tanda
9.                  Pertumbuhan logistis yang digambarkan oleh populasi
10.              Primitivisme
Bentuk-bentuk perubahan sosial menurut Soeryono Soekanto :
1.                  Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi) dan perubahan yang terjadi secara cepat (revolusi).
2.                  Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil (perubahan pada struktur sosial) dan perubahan-perubahan yang pengaruhnya besar (seperti proses industrialisasi pada masyarakat agraris).
3.                  Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak diinginkan.
v  Penyebab perubahan sosial :
1.                  Faktor intern
a.                   Bertambahnya penduduk
b.                  Adanya penemuan baru (discovery, invention, inovasi)
c.                   Konflik dalam masyarakat
d.                  Pemberontakan dalam masyarakat
2.                  Faktor ekstern
a.                   Faktor alam yang ada di sekitar masyarakat yang berubah.
b.                  Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui kontak kebudayaan antar dua masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.

E.     Modernisasi
Modernisasi adalah proses penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam semua segi kehidupan manusia dengan tingkat yang berbeda-beda tetapi tujuan utamanya untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik dan nyaman dalam arti yang seluas-luasnya, sepanjang masih diterima oleh masyarakat yang bersangkutan (Schorll,1980).
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses transformasi yang mengubah :
1.                  Di bidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar dimana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara massal
2.                  Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang memerlukan adanya masyarakat nasional dengan integrasi yang baik.
            Syarat Modernisasi :
1.                  Cara berpikir ilmiah
2.                  Sistem administrasi negara yang baik
3.                  Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga tertentu
4.                  Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi massa
5.                  Tingkat organisasi yang tinggi di satu pihak disiplin yang tinggi bagi pihak lain
6.                  Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya.
            Ciri Modernisasi :
1.                  Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia
2.                  Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferensiasi, dan aktualisasi.
3.                  Modernisasi banyak memberi kemudahan bagi manusia
4.                  Berkat jasanya, hampir semua keinginan manusia terpenuhi
5.                  Melahirkan teori baru
6.                  Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan yang berlebihan
7.                  Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk kekayaan
F.     Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata global yang bermakna universal. Secara umum globalisasi adalah peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.
Ciri globalisasi :
Ø  Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
Ø  Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, penigkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO)
Ø  Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
Ø  Meningkatnya masalah bersama
            Peradaban Indonesia di tengah modernisasi dan globalisasi dihadapkan pada kewajiban ganda, yaitu di satu pihak melestarikan warisan budaya bangsa dan pihak lain membangun kebudayaan nasional yang modern.
             Tujuan akhir dari kedua usaha atau kewajiban ini adalah masyarakat modern yang diimpikan Indonesia adalah masyarakat yang tidak hanya mampu membangun dirinya sederajat dengan bangsa lain, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan kemerosotan mutu lingkungan hidup akibat arus ilmu dan teknologi modern maupun menghadapi tren global yang membawa daya tarik kuat ke arah pola hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa.




BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
            Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu : Sebagai makhluk tuhan, Sebagai makhluk individu dan Sebagai makhluk sosial budaya.
Peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti.












DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis. 2010. Bahan Ajar: Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Unit Penerbitan Universitas Negeri Jakarta: Jakarta.
Prasetya, Joko Tri. 1991. Ilmu Budaya Dasar.  Rineka Cipta: Jakarta.


� �( t P> h= bidi-font-weight: normal'>DAFTAR PUSTAKA

Sukmawan, Iwan. Geografi SMA Kelas XII. Sungailiat
Sandy, IM dalam Kartono, 1989; “ Esensi Pembangunan Wilayah dan Penggunaan Tanah Berencana” Departemen Geografi FMIPA-UI Jakarta.
www. geografi departemen geografi FMIPA-UI. com
www. undang undang Otonomi Daerah.com

-boI 1): c P> h= bottom:.0001pt;text-align: justify;line-height:150%;background:white'> 






DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar Atjeh, Sejarah Filsafat Islam, (Sala: Ramadani, 1982), cet. II
Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, Bulan Bintang, Jakarta : 1996Sudarsono, Ilmu Filsafat – Suatu Pengantar, Rineka Cipta, Jakarta : 2001
C.A. Qadir, Filsafat dan Imu Pengetahuan dalam Islam, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 1991)


0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates